13 hari berlalu dari tahun 1443 H, bagi sebagian besar kita pasti selalu merasa waktu berlalu sangat cepat.
Belum lagi rencana A terwujud sudah berlalu tenggat waktunya dan berdatangan pula rencana serta target lainnya.
Alhamdulillah… Pujian itu haruslah senantiasa terucap, baik atas segala nikmat maupun ujian yang kadang kita belum tahu hikmah di balik hal tersebut.
1442 Hijriyah memberikan banyak kenangan indah, 1 tahun dengan berbagai gejolak ujian, ribuan nikmat dan berjuta rasa. Selama 1442H dunia masih diwarnai oleh Covid-19 tak terkecuali Indonesia dengan jumlah kasus yang menduduki posisi teratas di dunia untuk beberapa periode. Banyak bisnis bertumbangan, karyawan berubah status jadi pengangguran walau tetap ada sebagian yang bertumbuh pesat dan menjadi makin sejahtera.
Sebagai pribadi, istri dan ibu, saya merasa sangat bersyukur Allah masih melimpahi keluarga kami dengan beragam nikmat. Selama pandemi, anak-anak yang biasanya jadi pelanggan tetap RS beberapa bulan sekali karena bakat alergi dll Allah berikan kesehatan. Maryam sempat demam di masa awal pandemi kemudian sakit berikutnya yang menyebabkan demam dan batpil dialami bergantian hampir bersamaan yaitu Mush’ab, Haidar dan Maryam bulan Juli lalu.
Kabar paling membahagiakan sepanjang 1442H adalah alhamdulillah, biidznillah kaka Faza Allah karuniakan anugerah menyelesaikan setoran hafalannya di bulan Rajab, dan menyelesaikan setoran 30 juz keduanya di awal bulan Dzulhijah tepat sebelum sekolah daring di pesantrennya dimulai. Haru yang melingkupi hati kami sekeluarga membuat kami semua berdoa dan bertekad dapat menjadi keluarga Allah di bumi-Nya, melalui interaksi tanpa henti dengan Al Qur’an. Semoga Allah ijinkan Alqur’an tidak hanya lancar keluar dari lisan keluarga kami, namun terpatri juga setiap aplikasi ayat di dalamnya dalam akhlak dan adab kami.
Menyambut 1443 H ini ada beberapa perubahan besar yang kami hadapi, kaka Faza yang merantau untuk thalabul ilmi ke Pesantren Al Irsyad Putri di Tengaran, Semarang. Pindahan Taqia, alhamdulillah, Allah ijabah Taqia punya ruko sendiri di lokasi yang tidak jauh jaraknya dari tempat sewa sebelumnya. Sekolah lagi, saat ini masih proses mendaftar sih, jadi belum resmi sekolah lagi juga, hehe… Mohon doanyaa… Semoga Allah kabulkan permohonan kami (saya dan suami) untuk bisa belajar lagi lebih mendalam tentang Pendidikan Islam. Agak deg-degan sih, sudah lama banget ga duduk belajar formal, semoga otak ini masih cukup encer meencerna semua ilmu yang juga baru pastinya untuk saya dan suami, karena basic kami berdua almost sama ya… S1 Akuntansi, profesi akuntansi, S2 manajemen strategik, dan strategic Finance, terus sekarang terjun bebas menuju Pendidikan Islam.
Pengen cerita dikit, kenapa akhirnya terjun ke bidang yang jauh berbeda dengan basic pendidikan kami sebelumnya. Pertama, kami berdua super semangat belajar lagi tentang bagaimana Islam mengarahkan tentang pendidikan. Kedua, kami berdua punya mimpi yang sama ternyata, ingin membangun sebuah lembaga pendidikan Islam yang high impact untuk membangun pribadi muslim yang sesuai dengan roadmap dari Allah melalui Rasulullah.
Sebagai bentuk rasa syukur tak terkira, saya akan mencoba listing beberapa hal yang membahagiakan atau berkesan selama 1442H lalu. Sebagian sudah sempat tertulis di postingan ini.
- Menyelesaikan kuliah Bunda Produktif
- Menjadi relawan pengajar 6 mata pelajaran di Pesantren Qur’an Sangatta Taqwa
- Mengampu halaqah untuk santri Ulya di Pesantren dan kelompok halaqah dari Ustadzah Rosikho
- Haidar menyelesaikan 21 juz setorannya
- Mush’ab masuk sekolah payung di SD Muhammadiyah diikuti kepindahan Haidar dari PKBM ke sekolah payung tersebut
- Menyapih Maryam dengan penuh cinta, tanpa drama dan bohong-bohong
- Mengajar di STIE Nusantara, membimbing skripsi, KKN dll
- Menjalankan Taqia sebagai bisnis
- Menjalankan Kiddos yang sekarang sedang rehat hanya membuka kelas bahasa
- Menjadi mahasiswa Bunda Shaliha di IP
- Menginisiasi berbagai program bantuan untuk pasien isoman covid, di IP, di BBS, dan melalui Mbak Asih
Tentu saja masih banyak PR di 1443 H ini, bismillah saya coba listing juga agar jadi pengingat diri
- Mendampingi Haidar menyelesaikan setoran 30 juz nya dengan harapan bulan November bisa selesai juga memfasilitasi belajar ilmu lainnya berbagi dengan suami bidangnya
- Mendampingi Mush’ab dan Maryam belajar dan berinteraksi dengan Qur’an
- Menyelesaikan target setoran Qur’an pribadi di LTQ Muyassarah
- Jika diterima kuliah doktoral, menyelesaikan dengan sangat baik setiap jenjang perkualiahannya
- Menyelesaikan tugas sebagai mahasiswi Bunda Shaliha dengan predikat sangat baik di Bulan Desember
- Menuntaskan tugas sebagai dosen di STIE Nusantara
- Menyelesaikan dengan baik amanah sebagai relawan di Pesantren Qur’an (jika mulai kuliah Oktober maka jadwal mengajar harus dikurangi)
- Menyusun sebuah karya pribadi di tahun ini minimal 1 buah
- Membesarkan Taqia di lokasi barunya
Semoga sebagai muslim sejati, banyaknya amanah bukan menjadi beban namun menjadi penyemangat untuk mengoptimalkan peran sebagai khalifah di muka bumi ini, aamiin aamiin ya Rabb