Webinar Review_Family Strategic Planning

Walau baru bisa berdiskusi dengan suami, alhamdulillah 2 tahun ini, kami mulai rutin mendiskusikan pencapaian keluarga tahun sebelumnya juga target dan project keluarga untuk tahun ke depan. Modal awal kami saat menyusun strategic plan bagi keluarga adalah catatan webinar yang saya ikuti 6 Okt 2013 1 bulan menjelang tahun baru hijriyah 1435 H, semoga bermanfaat yaaahh..

Karena ini webinar pertama saya, Sblm masuk kamar dan konsentrasi dengerin webinarnya Pak Dodik Mariyanto (suami Ibu Septi Peni, founder Institut Ibu Profesional) saya pamitan dulu sama anak-anak dan juga nitip anak-anak ke suami, Bunda mau sekolah dulu ya.. Kaka Faza yang tentunya kepo, bunda kok sekolah di kamar, gurunya siapa? Jadilah saya tunjukkan proses webinar, antara ngerti dan gak, dy cuma ngangguk2. “Nanti klo uda ada gurunya panggil aku yah bunda, aku mau kenalan.” 😀

Image

Daan, inilah slide pertama dari kuliah semalam.. Pak Dodik menanyakan kepada seluruh peserta, kami termasuk tipikal yang mana? Dalam hati saya menjawab, mix kayaknya.. Segera disambut oleh Pak Dodik biasanya yg mnjwb mix tdk memahami makna keduanya, jlebb.. hihi..

Ternyata perencanaan yg setengah2 seperti yg saya lakukan memang sgt jauh dr sempurna dan sulit utk diwujudkan menjadi hasil yg kereen nantinya. Paling setiap 1 muharram saya membuat list target, kdg sempet dievaluasi kdg ga, dan ketemu 1 muharam lagi hrs mengulang byk to do list di tahu sblmnya yg blm terealisasi, uhuk.. seddihh..

Baiklah mulai sekarang saya akan membiasakan membuat grand design yang lengkap beserta action plan dan evaluasi rutin untuk kami sekeluargaaa, terutama pendidikan anak-anak.. Bismillah..

kerumunan vs team

Ini adalah ilustrasi pertama dari Pak Dodik yang menggambarkan betapa keteraturan terutama dlm keluarga itu perlu diinternalisasikan. Jangan sampai hanya menjadi kerumunan, yg terdiri dari banyak orang, banyak tujuan, dicapai dengan cara individu masing-masing, tanpa ada kerjasama yang terorganisir sehingga terlihat kacau walaupun pada akhirnya msh memungkinkan beberapa tujuan individu tercapai beberapa lainnya tidak. Keluarga harusnya adalah sebuah TEAM, tim yg sgt solid malah, karena di sinilah pondasi masyarakat itu berada. Tujuan keluarga yang terencana dengan baik akan memudahkan menyusun tim dan strategi ke depannya.

Effective Team

Tentang bagaimana bentuk tim yang efektif seperti tampak pada slide di atas pastinya teman-teman sudah sering lihat di buku berbau manajemen, organizational behavior dll, namun kitanya sendiri yang sering lupaaa mengaplikasikan di kehidupan riil sehari-hari kita. Di poin kedua jika orang tua masih lengkap dimiliki oleh seorang anak tentunya peran tsb dipegang oleh seorang ayah. Beberapa peserta menanyakan bagaimana jika suami bekerja di luar kota? Ternyata peran suami sebagai kepala sekolah seperti yang pernah saya tulis di sini tetap tak bisa diabaikan.Bagaimanapun suami adalah nakhoda dan tentu saja harus dipahami oleh istri bahwa tidak boleh ada dua nakhoda dlm 1 kapal, jika ada perselisihan ya harus diselesaikan baik2 dengan komunikasi tentunyaa..:)

Kontrak Sosial

Seperti bisa menebak pertanyaan dlm hati saya yang bertanya, oke.. sekarang kita harus mulai drmn ya? Slide Pak Dodik selanjutnya seperti yang tampak diatas, semua dimulai dari kontrak sosial suami dan istri saat menikah atau bahkan sebelum menikah. Seperti memutar video kehidupan, saya jadi teringat awal pernikahan kami memang pernah menuliskan bersama visi misi keluarga dan pembagian peran masing-masing. Saya akan bekerja di kampus yang memang juga dekat dengan tempat tinggal kami sehingga bisa seimbang bertemu dan mendidik anak-anak. Sementara suami yang bekerja di perusahaan swasta yang notabene akan sangat ketat jadwalnya namun saat di rumah kami berusaha seimbang mendidik anak-anak bersama. Alhamdulillah, tinggal lanjut ke rencana yang lbh spesifik dan pemantapan visi misi niiiyy 😀

Common Enemy

Slide di atas disebut “common enemy”. Ini adalah keinginan Pak Dodik dan Bu Peni yang menjadi penyatu mereka berdua walaupun setiap hari menjalani aktifitas yang sangat berbeda. Saya pribadi sehati banget si dengan common enemy di atas, paling ditambah kami bs memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kami nantinyaah, dan itu sdh tercapai kayaknya untuk Pak Dodik dan Bu Peni *mupeng.com

Golden Rules Family

Nah, ini adalah aturan utama bagi Pak Dodik dan Bu Peni.. Keren banget yaak?

Menyusun Skenario

Setelah itu panjang sekali sesi kami bertanya jawab di chat box, hingga waktu webinar berakhir dan kami mendapat pe-er untuk membuat kontrak sosial dengan pasangan, common enemy dan golden rules di keluarga kami. Satu hal yang saya ingat: Rencana yg baik adl bagian dr do’a

2 thoughts on “Webinar Review_Family Strategic Planning

    • Minuul sayang.. apa kabar??
      Enemy itu misalnya yg jd common interest justru… Misalnya, diriku kan jadi full time work at home mom, suami kerja kantoran, kadang obrolan kita ga nyambung bnget tapii karena sama2 sayang sama anak2 salah satu yg jd penyatu kita ya, perkembangan anak2.. atau klo kita dan pasangan sama2 suka sejarah, waktu ngomongin sejarah itulah common enemy nya 🙂

Leave a reply to nailatazkiyya Cancel reply